Friday, April 4, 2008

Dua Jenis Cinta

Buku ini harus dibaca oleh siapapun yang mau mengenal cinta. Pertanyaan tentang apakah cinta itu, belum mendapatkan jawaban yang memuaskan. Setiap orang akan menjawab dengan definisi yang dirasakannya sendiri ketika bergaul dengan cinta. Ada orang yang mengagungkannya tetapi ada juga yang merendahkannya. Ada yang merasakan manisnya namun ada juga yang menelan pahitnya. Seribu satu rasa, seribu satu definisi cinta.

Tetapi tidak dengan buku ini. Dengan kedinginan seorang filosof, obyektifitas seorang ilmuan dan kebeningan seorang seniman, Dr. Sadiq Jalal al-Adzm membongkar dua karakter cinta, dengan apa yang disebutnya sebagai “Cinta dan Cinta Sejati” atau “Cinta dan Cinta Perawan” atau (dalam bahasa Arabnya) “al-Hubb wa al-Hubb al-Udzari”.

Dr. Sadiq berhasil membongkar dua topeng pecinta. Yang satu disebutnya: Syariat al-Imtidad; kecenderungan cinta yang taat aturan, stabil, berkesinambungan, rutin, berisi hak dan tanggung jawab yang terukur, anak sah tradisi dan aturan sosial, melembaga dalam bangunan pernikahan dan menjadi unit terkecil dari bangunan sebuah masyarakat atau bangsa. Sedangkan yang satu lagi disebutnya: Syariat al-Isytidad; sifat cinta yang dahsyat, penuh kejutan, tidak mengenal kesetiaan, egoistik, memberontak aturan, penuh kemabukan, putus-sambung, anti lembaga pernikahan dan tidak peduli dengan tradisi dan harmoni.

Dr. Sadiq membongkar dua turas (warisan karya) cinta sekaligus: Arab dan Eropa. Tokoh Don Juan (dan Don Juanita) adalah sosok sentral pada tradisi cinta Eropa Barat. Satu sosok play boy (atau play girl) yang memburu kedahsyatan cinta dengan pertaruhan hidup mati. Inilah pecinta sejati yang hidup dalam buku, teater dan film-film barat yang bercerita misalnya tentang kisah cinta Romeo and Juliette. Sebuah kisah cinta yang penuh petualangan, tipu daya dan pemberontakan terhadap aturan sosial.

Sementara dalam tradisi percintaan Arab, sosok Jamal dan Butsainah adalah dua pecinta sejati yang menjadikan pasangan sah mereka sekedar sebagai pecundang dan alasan penghalang melanjutkan hidup cinta sejati mereka yang tidak pernah mau berakhir pada lembaga pernikahan. Pecinta macam ini memandang lembaga pernikahan sebagai lonceng kematian bagi karakter cinta mereka. Untuk keperluan ini, Dr. Sadiq membongkar karya-karya al-Jahidz, Ibnu al-Jauzi, Ibnu Hazm yang bercerinta tentang cinta dalam tradisi Arab.

Dari bagian pengantar sampai penutup, Dr. Sadiq Jalal al-Adzm memaparkan dengan kemahiran seorang pekerja filsafat dan seni sekaligus bagaimana dua karakter cinta ini bergolak dan berpetualang dalam kehidupan manusia. Tetapi pada saat yang sama, keduanya bisa digambarkan lebih terukur dan terdefinisi.

Saya kira, keunggulan buku ini terletak pada perpaduan karakter filsafat dan seninya itu. Cinta kemudian bisa dikemas di dalam kotak yang jelas, dibongkar topeng kepalsuannya dan diungkap karakter dan tipu daya yang sesungguhnya.

Hati-hati dengan sergapan cinta. Kalau mau selamat, baca dulu buku ini!

No comments: